Friday, September 14, 2018

TO(A)LERANSI



Pertama tama Saya minta maaf dulu...
Apabila tulisan Saya dibawah ini ada yang tidak pas dan tidak sesuai teori atau dalil yang anda fahami, karena tulisan ini hanya sesuai pendapat pribadi dan pola pikir saya yang minim sekali referensi.

Akhir akhir ini media sedang diramaikan dengan TOA Masjid, di dunia nyata maupun maya semuanya banyak yang meng-ghibah TOA Masjid, aku memang tidak begitu tahu detailnya tapi intinya ada seorang non muslim yang merasa terganggu dengan suara TOA dan memberi kritikan itu kepada tetangga ataupun pengurus masjid, saya juga kurang faham mengenai hal ini karena dari beberapa media yang saya baca semuanya membari cerita yang berbeda namun sangat terdengar aneh masalah yang sebenarnya simpel dan terlihat sepele ini bisa sampai ke ranah hukum, padahal sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan atau secara musyawarah dengan warga dan pihak yang dituduh menisatakan agama karena merasa terganggu dengan adanya suara adzan yang keras dan merdu...

Saya sebagai warga Indonesia yang ber-KTP islam yang hidup di desa yang mayoritasnya juga ber-KTP islam tidak membutuhkan UU tentang pemanfaatan TOA Masjid yang benar, karena orang orang di desa saya tidak suka konflik dan merasa hal ini hal yang wajar karena di desa saya masih memanfaatkan TOA Masjid sebagai alat untuk memberi informasi secara brodcast message kepada semua warga desa, seperti berita kematian, berita poshandu, lapanan (pengajian rutin setiap jum’at pahing) dan lain lain. Mereka tidak ada yang terganggu dengan pemanfaatan TOA sebagai media informasi tidak hanya untuk Adzan saja...

Namun bila menurut UU pemanfaatan TOA yang saya berikan contohnya diatas... orang orang di desa saya sudah melanggar UU karena menggunakan TOA tidak sebagaimana mestinya, namun siapa yang peduli karena hal itu juga hal yang menfaat dan sudah menjadi tradisi sejak dulu bahwa TOA tidak hanya untuk mengumandangkan Adzan...

Jadi bagi yang tidak suka atau merasa terganggu dengan TOA Masjid mohon memberi kritik kepada pengurus masjid dengan cara yang benar dan halus agar pengurus masjid tidak merasa tersindir , dan kepada pengurus masjid yang mendapat kritik mohon tanggapilah kritik itu dengan baik agar tidak terjadi konflik.

Dan semoga saya dan kalian semakin hari menjadi manusia yang semakin lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri kalian sendiri, keluarga, agama, dan tetangga.

Maafkan saya bila anda merasa sia - sia setelah membaca tulisan ini.
Terimakasih

No comments:

Post a Comment